SEJARAH SEISMOLOGI Pada awalnya, bencana gempa disamakan dengan bencana yang terjadi di bumi lainnya, Namun, seiring dengan berjalannya waktu, orang orang mencoba untuk mencari penjelasan mengapa gempa bumi bisa terjadi. Adalah China yang pertama kali membangun instrument yan
g dapat menerjemahkan gempa bumi. China menemukan instrument yang dinamakan Seismokop pada tahun 132 . Seismokop adalah suatu alat atau bagian alat yang menunjukkan bahwa gempa bumi telah terjadi, namun ia tidak merekam apa apa. Seismokop terdiri dari sebuah ontainet sederhana berisi air atau air raksa, ketika terjadi gempa, cairan tersebut akan bergerak naik turun akibat getaran gempa yang terjadi.
Pada tahun 1875 , Orang italia yang bernama Flippo Cecchi berhasi membuat Seismometer pertama. Seismometer adalah suatu alat yang berfungsi untuk mendeteksi getaran gempa ( Sensor/ Detector) Pada Tahun 1889 Gelombang gempa yang jauh terekam untuk pertama kalinya. Perekaman dilakukan di Postdam , German terhadap gempa bumi yang terjadi di Jepang
Pada tahun 1906 , Richard Oldham menemukan cara untuk mempelajari inti bumi dari gelombang seismik. Penemuannya yang paling penting ialah dapat membedakan kedatangan gelombang P, dan gelombang S dan gelombang permukaan pada Seismogram (Hasil Rekaman Gempa). Ia mempelajari inti bumi dengan memanfaatkan perbedaan dari gelombang P dan gelombang S, yaitu gelombang S yang tidak dapat merambat pada zat cair.
Pada tahun 1909 Andrija menemukan "Moho Discontinuity", yaitu batas antara kerak bumi dan mantel.
Pada tahun 1920 , John Evans Bevan Whitney, mematenkan metode seismik pantul. Pada tahun
1921 , Seismik Pantul mulai digunakan oleh geologist
Pada tahun 1923 , Perusahaan minyak Gulf Oil mulai menggunakan Seismos Gesellschaft untuk menentukan Kubah Orchard
Pada tahun 1925 , Amerada membentuk "Geophysical Research Corp" yang dibentuk dengan tujuan untuk menggunakan Seismik Reflaksi
Pada tahun 1931 , Perusahaan "Seismograph Service Corp" dibentuk Pada tahun 1932 , Untuk pertama kalinya digunakan penyaring (Filter) untuk menghapus gangguan (Noisy) yang terekam pada saat proses seismik.
Pada tahun 1933 , mulai digunakan multiple geophone (penangkap gelombang seimik) per grub untuk mengatasi gangguan
Pada tahun 1935 , Charles Ritcher mengembangkan skala magnetudo(yang disebut dengan skala magnetudo Ricther) yang digunakan untuk menentukan ukuran gempa bumi.
Pada tahun 1936, Inge Lehmann menemukan inti bumi. Pada tahun ini juga "Firts Recording System" dilakukan oleh Frank Rieber
Pada tahun 1946 , ledakan nuklir terekam oleh oleh seismograf untuk pertama kali.
Pada tahun 1952, muncul perekaman magnetik analog (Analog Magnetic Recorder)
Pada tahun 1955, Magnetic Head dapat dipindah pindahkan membuat static dan dinamik koreksi terhadap data seismik.
Pada tahun 1958, munculnya Synthetic Seismograms , Pada tahun ini juga dimulainya Digital Data Recording
Pada tahun 1960, Gempa bumi terbesar terjadi di chili, dengan magnetudo 9,5
Pada tahun 1961, The World- Wide Standardized Seismic Netword (WWWSSN) memantau gempa bumi dan nuklir testing.
Pada tahun 1965, dimulai operasi sumber seismik "Airgun"
Pada tahun 1969 - 72, Astronot Apollo menempatkan Seismometer di bulan, dan "gempa bulan" pertama tercatat.
Pada tahun 1977, Hiro Kanamori memapankan moment skala magnetudo yang mengukur magnetudo gempa berdasarkan momen seismik. Moment sekala magnetudo sekarang paling banyak digunakan oleh Seismologi
Pada tahun 1966, "Nuklir - Test - Ban Treaty" didirikan secara menyeluruh. Pada tahun 2005, perjanjian ini di tanda tangani oleh 174 negara, pada saat yang sama, "Data Center International" didirikan di Vienna, mengkoordinasi pemantauan yang berhubungan dengan perjanjian. Pemantauan seismik dilakukan dengan sistem pemantauan internasioanal "Internaional Monitoring System(IMS)". Peta tersebut menunjukkan jaringan global stasiun yang merupakan bagian dari GSN dan IMS.
Saya dapetnya cuma sampe 1966, tapi mudah mudahan cukup la
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment