Sekilas tentang Bagaimana cara mengetahui/ mengukur Kekuatan gempa ?, Tulisan ini adalah buah pikiran admin atas pertanyaan yang pernah diajukan di ruang ketika perkuliahan. Beberapa Hari yang lalu seseorang teman bertanya kepada dosen "Bagaimana cara mengetahui/ mengukur Kekuatan gempa ? sedangkan seismografnya itu sendiri kan tidak di lokasi gempa " pada Mata Kuliah Seismologi. Kemudian dosen memberi kesempatan bagi mahasiswa lain untuk berfikir dan menjawab pertanyaan tersebut. Sampai waktu habis, tidak ada mahasiswa yang mampu menjawab dengan tepat, dan juga karena waktunya sudah habis dosenpun tidak memiliki kesempatan untuk menjelaskannya.
Nah, disini saya akan berbagi apa yang saya pikirkan tentang Bagaimana cara mengetahui/ mengukur Kekuatan gempa.
"Ketika suatu gempa terekam oleh seismograf di suatu tempat, maka mereka akan mendapatkan yang pertama "kekuatan akhirnya", waktu sampainya, dan dengan mengumpulkan data 3 stasiun mereka akan mendapatkan lokasi gempanya sekaligus jarak antara pusat gempa dan stasiun
prinsipnya sama aja kaya ngukur kecepatan, kaya rumus Vt = Vo + at .. (itu cuma konsepnya aja,CUMA KONSEP !!!) ada kecepatan awal, ada kecepatan akhir,, tinggal bolak balek rumus aja,,,
kalau kita disini baru dapet kekuatan akhirnya, tinggal bolak balek rumus. hingga dapet Kekuatan Awal... beres,, "
Note. Pada Seismometer Wood Anderson ketika seismograf mencatat kenaikan 1.0mm maka terjadi getaran bermagnetudo lokal sebesar 3.0 , setiap kelipatan 10, maka magnetudonya naik 1.0 , katakanlah amplitudo puncaknya 10mm, maka magnetudonya 4.0 , jika 100mm maka 5.0 , dan seterusnya.. dari sinilah didapatkan kekuatan akhir .Namun ternyata ada berbagai cara ukur yang ada...
~ ada metode titik berat
~ ada metode single location
~ ada metode geiger inversi
tolak ukur kekuatan gempa yang paling akurat sepertinya yg di pakai oleh USGS
Nah, disini saya akan berbagi apa yang saya pikirkan tentang Bagaimana cara mengetahui/ mengukur Kekuatan gempa.
"Ketika suatu gempa terekam oleh seismograf di suatu tempat, maka mereka akan mendapatkan yang pertama "kekuatan akhirnya", waktu sampainya, dan dengan mengumpulkan data 3 stasiun mereka akan mendapatkan lokasi gempanya sekaligus jarak antara pusat gempa dan stasiun
prinsipnya sama aja kaya ngukur kecepatan, kaya rumus Vt = Vo + at .. (itu cuma konsepnya aja,CUMA KONSEP !!!) ada kecepatan awal, ada kecepatan akhir,, tinggal bolak balek rumus aja,,,
kalau kita disini baru dapet kekuatan akhirnya, tinggal bolak balek rumus. hingga dapet Kekuatan Awal... beres,, "
Note. Pada Seismometer Wood Anderson ketika seismograf mencatat kenaikan 1.0mm maka terjadi getaran bermagnetudo lokal sebesar 3.0 , setiap kelipatan 10, maka magnetudonya naik 1.0 , katakanlah amplitudo puncaknya 10mm, maka magnetudonya 4.0 , jika 100mm maka 5.0 , dan seterusnya.. dari sinilah didapatkan kekuatan akhir .Namun ternyata ada berbagai cara ukur yang ada...
~ ada metode titik berat
~ ada metode single location
~ ada metode geiger inversi
tolak ukur kekuatan gempa yang paling akurat sepertinya yg di pakai oleh USGS
Penjelasan dari Cara Ukurnya
metode titik berat :
1) origin time ditentukan dari perbedaan waktu tiba gelombang p dan s
2) digunakan apabila terjadi penyebaran titik potong
3) titik berat digunakan utk mendapatkan titik tengah yang menjadi dugaan episenter
metode single location :
1) episenter dan hiposenter bisa ditentukan berdasarkan data dari 1 stasiun pengamat
2) gerak partikel diamati karna pengaruh gel P
3) back azimut dapat ditentukan oleh besarnya simpangan impuls pada komponen horizontal
4) gel P kompresi dan dilatasi
5) jarak stasiun ke episenter ditentukan oleh jeda gel p dan s
metode geiger dan inversi :
1) menggunakan data waktu datang gelombang p dan s
2) prinsip kerjanya dgn cara menentukan titik hiposenternya kemudian dilakukan perhitungan berdasarkan data dr masing2 stasiun
3) utk menentukan lokasi gempa, data waktu tiba gel P pd setiap stasiun dan parameter model harus mendekati sama
Penjelasannya kurang detail. Nanti Insya Allah ketika dapet materinya di perkuliahan kita update lagi ..
1) origin time ditentukan dari perbedaan waktu tiba gelombang p dan s
2) digunakan apabila terjadi penyebaran titik potong
3) titik berat digunakan utk mendapatkan titik tengah yang menjadi dugaan episenter
metode single location :
1) episenter dan hiposenter bisa ditentukan berdasarkan data dari 1 stasiun pengamat
2) gerak partikel diamati karna pengaruh gel P
3) back azimut dapat ditentukan oleh besarnya simpangan impuls pada komponen horizontal
4) gel P kompresi dan dilatasi
5) jarak stasiun ke episenter ditentukan oleh jeda gel p dan s
metode geiger dan inversi :
1) menggunakan data waktu datang gelombang p dan s
2) prinsip kerjanya dgn cara menentukan titik hiposenternya kemudian dilakukan perhitungan berdasarkan data dr masing2 stasiun
3) utk menentukan lokasi gempa, data waktu tiba gel P pd setiap stasiun dan parameter model harus mendekati sama
Penjelasannya kurang detail. Nanti Insya Allah ketika dapet materinya di perkuliahan kita update lagi ..
Semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment