Seisometer yang sangat sensitif mampu merekam gempa yang sangat kecil yang biasa disebut dengan microseismik. mikroseismik ini dapat berasal dari aktifitas manusia, akar pohon, dan lain lain.
microseismik ini pada umumnya berperioda 5-10 detik atau 0,1 - 0,2 Hz. biasanya, noise microseismik berasal dari gelombang laut. oleh karena itu, untuk mengurangi noise, seismometer diletakkan dalam tanah yang lokasinya jauh dari pantai.
seiring dengan perkembangan zaman, para ilmuan menjadikan noise ini untuk memotitor bahkan sampai memprediksi aktivitas badai.
Mikrotremor
mikroseismik juga sering disebut dengan mikrotremor. survei mikrotremor sering digunakan untuk menentukan faktor amplifikasi (faktor penguat gelombang) setempat. misalnya pada batuan sedimen lunak, batuan sedimen lunak dapat memperkuat gerakan tanah selama gempa, dan oleh sebab itu, bangunan diatas lapisan sedimen lunak tingkat kerusakannya lebih tinggi daripada bangunan ditempat lain.
besaran amplifikasi dapat diestimasi dari kontras impedansi antara bedrock dan sedimen permukaan. Semakin besar perbedaan parameter tersebut, maka semakin besar pula nilai amplifikasi perambatan gelombangnya. Dalam pengukuran mikrotremor juga didapatkan frekuensi dan perioda dominan suatu kawasan. nilai periode dominan alamiah tanah ini menunjukkan tingkat resiko masing masing titik ukur, semakin besar nilai periode dominan alamiah tanah disuatu tempat, maka semakin beresiko tempat tersebut dari bahaya goncangan gempa.
Mikroseismik di Lapangan Minyak
No comments:
Post a Comment